Merdeka.com - 7 Orang tewas dalam tabrakan antara KRL vs truk
tangki di Pondok Ranji, Jakarta Selatan. Puluhan orang juga mengalami
luka dalam insiden tersebut.
Tragedi ini mengingatkan kita pada kecelakaan serupa yang terjadi pada 19 Oktober 1987 tepatnya di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Saat itu, 156 orang tewas dan sekitar 300 orang luka-luka.
"Tempat kejadiannya tak jauh dari kejadian kecelakaan yang dulu," ujar salah satu warga, Dedi, di lokasi kejadian, Senin (9/12).
Pada 19 Oktober 1987 silam terjadi tabrakan hebat dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Konon ini merupakan kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia.
Saat itu, kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung, lalu tabrakan dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu musibah paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia.
Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini dilakukan karena penuhnya jalur di stasiun Sudimara.
Kecelakaan terjadi di antara Stasiun Pondok Ranji dan Pemakaman Tanah Kusir, Sebelah Utara SMUN 86 Bintaro. Di dekat tikungan melengkung Tol Bintaro, tepatnya di lengkungan S, berjarak kurang lebih 200 m setelah palang pintu Pondok Betung dan 8 km sebelum Stasiun Sudimara.
Tragedi ini mengingatkan kita pada kecelakaan serupa yang terjadi pada 19 Oktober 1987 tepatnya di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Saat itu, 156 orang tewas dan sekitar 300 orang luka-luka.
"Tempat kejadiannya tak jauh dari kejadian kecelakaan yang dulu," ujar salah satu warga, Dedi, di lokasi kejadian, Senin (9/12).
Pada 19 Oktober 1987 silam terjadi tabrakan hebat dua buah kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan. Konon ini merupakan kecelakaan terburuk dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Peristiwa ini juga menyita perhatian publik dunia.
Saat itu, kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung, lalu tabrakan dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Tanah Abang. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu musibah paling buruk dalam sejarah transportasi di Indonesia.
Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini dilakukan karena penuhnya jalur di stasiun Sudimara.
Kecelakaan terjadi di antara Stasiun Pondok Ranji dan Pemakaman Tanah Kusir, Sebelah Utara SMUN 86 Bintaro. Di dekat tikungan melengkung Tol Bintaro, tepatnya di lengkungan S, berjarak kurang lebih 200 m setelah palang pintu Pondok Betung dan 8 km sebelum Stasiun Sudimara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar